Moment-Moment Yang Paling di Kenang Saat Mendaki Gunung

"Kangen Gunung?"

Mendaki gunung adalah kegiatan olahraga alam bebas yang bertujuan untuk melatih diri, baik secara fisik, maupun psikis. Selain itu, mendaki gunung juga bertujuan untuk rekreasi dan menikmati pesona alam yang tersaji. 

Saya suka mendaki gunung. Terakhir saya melakukan pendakian pada bulan Maret 2019. Pendakian tersebut dilaksanakan di gunung Arjuno dan Panderman, yang berada di Malang Jawa Timur. Kegiatan mendaki gunung telah saya lakukan sejak tahun 2014.  

Tentu saja, sebagai orang yang menyukai kegiatan mendaki gunung, banyak hal yang dirindukan dari kegiatan ini. Dan untuk mengobati rasa kangen naik gunung, berikut rangkuman 5 hal yang seru dan tidak bisa dilupakan saat mendaki gunung versi Getah Damar. 

Yomann...
Sabana Buthak. 2015 yang lampau


1. Ngopi satu gelas untuk semua
Memang yang namanya naik gunung, kita harus pandai-pandai mengatur barang bawaan. Agar barang yang kita bawa dapat dimuat dan digunakan secara efisien. Dan salah satunya gelas. Alhasil, gelas yang idealnya digunakan satu orang satu, menjadi satu gelas untuk berdua, bertiga, berempat bahkan untuk semua. Memang, minuman hangat yang hanya segelas itu tak akan memuaskan dahaga masing-masing. Namun dengan melakukan ‘joint’ gelas rasa-rasanya tali persaudaraan malah menjadi semakin erat. Bahkan,  tak jarang suasana ngopi di gunung jadi tambah asyik kala dibarengi dengan obrolan-obrolan yang ngalor-ngidul, yang sengaja disulut untuk menghabiskan malam dan membunuh dingin yang tajam menusuk.

Eits, Jangan jijik ya atau berpikiran kurang kerjaan banget. Semua itu dilakukan karena kondisi yang memaksa kita untuk minimalis. Tapi yang pasti, satu gelas untuk semua seru kok, hayo siapa yang kangen naik gunung lagi?

2. Semua makanan berubah jadi enak.
Entahlah kalimat ini mungkin menjadi semacam petuah di kalangan pendaki. Bahwa makanan yang di masak saat mendaki gunung selalu terasa nikmat saat disantap. Meski hanya memasak tumis kangkung tempe, atau tahu goreng, plus ditambah pedasnya sambal sudah terasa nikmat. 

Eh, tapi ada satu juga yang penting bila memasak  di gunung. Jangan sampai nasinya mentah atau gosong ya. Alhasil mau seistimewa apa pun masakannya bila nasinya masih mentah pasti deh, selera makan kita jadi jelek. Dan yang pernah merasakan memakan  nasi mentah atau  gosong  bakalan nyengir-nyengir mengingat moment ini. Haha.. iya, iya yang terpaksa makan nasi yang masih separuh beras.

3. Duh, susahnya nyari tempat boker
Siapa yang pernah kebelet boker di gunung? Pasti yang baru pertama kali naik gunung bakalan kerepotan saat buang hajat. Kebayang gak sih, yang semula biasa boker dengan nyaman di rumah, dengan air melimpah serta tempat yang bersih dan wangi, seketika harus memutar otak untuk menemukan tempat yang pas untuk boker. Sembunyi dibalik semak-semak, dan mengali tanah sebagai persiapan buang hajat, adalah hal yang seru dan menantang saat boker di gunung. Belum lagi kita harus berdamai dengan nyamuk-nyamuk dan beberapa serangga yang sengaja usil hinggap di paha atau pantat kita. Dan tentu saja rasa gatal dan geli tak akan terhindarkan.

Dan satu lagi yang paling penting saat boker di “Alam Liar”. Kalian-kalian harus terampil dengan yang namanya “cawik” (membasuh diri sehabis buang hajat) menggunakan tisu basah. Iya, bagi yang belum terbiasa akan terasa aneh. Tapi percayalah jika kalian mendaki gunung, dan terjun ke alam bebas, maka kemampuan ini akan terasah dengan sendirinya. Tapi ingat ya, penggunaan tisu basah untuk cawik harus dilakukan dengan bijak. Selepas menggunakan tisu tersebut, kalian harus membawanya turun.

4. Sepatu jebol saat perjalanan
Hayo siapa yang pernah mengalami insiden sepatu jebol saat mendaki gunung? Bagi yang pernah mengalami termasuk saya, sepatu jebol saat mendaki gunung adalah kesengsaran yang tiada tara. Sepatu yang manggap-mangap, jalan jadi pelan dan sangat berhati-hati tentunya. Kita pun jadi memutar otak supaya tetap bisa berjalan dengan kondisi sepatu yang tidak bersahabat. Biasanya untuk mensiasati, tali sepatu yang semula terikat di atas, terpaksa harus diikat melilit hingga ke sol bagian bawah. Pokoknya gak enak deh.

Peristiwa sepatu jebol sempat saya alami ketika mendaki gunung Argopuro. Ya, namanya waktu itu masih berstatus Mahasiswa dengan modal yang minim, maka sepatu bekas hibahlah yang saya gunakan. Dengan sepatu bekas itu, saya dan rekan-rekan berjalan di medan yang cukup berat, dimana setiap hari kaki kami selalu basah oleh guyuran air hujan. Belum lagi lama durasi bejalanan rata-rata enam sampai delapan jam per hari, bahkan untuk hari terakhir di tempuh selama duabelas jam untuk sampai ke pos terakhir. Jadi sepatu tersebut tidak pernah kering, alhasil sol sepatu bagian bawah sebelah kanan pun jebol. Ya, sengsara yang harus dirasakan selama lima hari empat malam. 
Kalian ada yang pernah mengalami sepatu jebol saat melakukan pendakian?

5. Dan, Puncak!
Puncak, adalah salah satu dari sekian banyak alasan kenapa orang-orang mendaki. Saat sampai di puncak, rasanya semua rasa lelah dan kesal yang didapat selama melakukan pendakian terbayar lunas. Masing-masing orang pun punya caranya sendiri untuk mengekspresikan pencapaian itu. Ada yang berteriak kegirangan, ada yang melakukan sujud  syukur, ada yang menangis, bahkan ada yang melakukan tradisi-tradisinya sendiri, seperti pushup, atau membuka baju. Ya, yang  dengan pongahnya  seolah-olah hendak menantang dingin yang datang. 

Dan disana kita dapat menyaksikan batas cakrawala antara langit dan bumi. Berdiri menyaksikan hamparan putih awan-awan yang mengumpal seperti gula-gula kapas. Dan tentunya tak ada kata yang terbesit selain syukur kepada sang Agung, atas semua ciptaanNya yang indah.

kalian kangen mendaki?
saya pun demikian. Semoga, semesta segera menemukan keseimbanganya kembali, sehingga kita bisa bermain seperti sediakala.


"The problem isn’t altitude, but attitude...."
-Everest (2015)-


Puncak Merbabu
Puncak Merbabu




Puncak Rengganis


Comments

Post a Comment

terimakasih telah membaca tulisan ini, saya sangat senang bila anda berkenan meninggalkan jejak. salam

yang lain dari getah damar